“Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat keatas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja ,hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya,serta mulut yang akan selalu berdoa”.

(Donny Dhirgantoro - 5 cm)

mar gheall orm

Foto saya
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
kalo lo bilang gue bisa terbang, gue yakin lo bisa menghilang!

Rabu, 24 Februari 2010

~ seandainya kata 'seandainya' tak pernah ada... ~

Kenapa aku menangis?
Padahal aku selalu menerima kelembutan darinya.
Kenapa dia selalu buatku menangis?
Padahal aku tahu maksudnya untuk membuatku tersenyum.
............................................
Seandainya..
Seandainya aku tak iba mendengar kisah singkatmu.
Seandainya aku tak begitu ingin kamu mendapat perhatian yang dulu tak sepenuhnya kau dapatkan.
Seandainya aku dan kamu tidak memulai permainan itu.
Seandainya kamu tidak terlalu menjagaku seakan aku begitu berharga untukmu.
Seandainya hari itu tak pernah ada.
Seandainya perkataan itu tak kudengar.
Seandainya aku dan kamu tak saling mengerti apa yang kita rasakan.
Seandainya hati kita tak berbicara tentang kejujurannya.
Seandainya kita tak saling mengetahui perasaan satu sama lain.
Seandainya perasaan itu tak saling terbalaskan
Seandainya kata “perpisahan” itu tak terucap
Seandainya semua itu tak terjadi, ku yakin posisi kita pasti masih seperti sahabat.

Lalu seandainya kasih sayang itu bisa tertahankan.
Seandainya kau tetap menganggapku hanya sekedar temanmu.
Seandainya kau tak terlalu menujukkan perhatianmu padaku.
Seandainya kau tak terlalu menyayangiku.
Seandainya kau tak begitu menjagaku.
Seandainya kita bisa menyimpan rasa itu jauh hanya dalam lubuk hati.

Dan seandainya aku hanya seorang diri di sampingmu.
Seandainya cintamu yang t’lah lalu tak kembali
Seandanya kisah – kisah tentangmu tak kudengar dari mereka
Seandainya kau tak mendengar kasihmu yang dulu, kini terbalaskan pula oleh yang pernah kau sukai
Seandainya aku bisa menahan diriku

Atau seandainya aku bisa menjauh darimu
Seandainya kau tak terlalu mengikatku
Seandainya aku tak selemah ini
Seandainya kau dan aku bisa menerima semua ini.

Dan tahukah kamu..
Seandainya kamu bisa memilih
Seandainya aku tak ada disana
Seandainya aku tak membuatmu begitu nyaman disisiku
Seandainya aku bisa pergi darimu.

Aku terluka.
Aku menangis
Aku berduka
Aku merintih

Aku ingin jauh darimu
Namun selalu kau katakan...
“jika kamu bahagia, tak masalah”
“siapa yang ngambek, kalau kamu bahagia,,”
“apapun asal kamu bahagia..”
“aku senang jika kamu senang, bagaimanapun kamu menanggapiku”
Bahagia.. aku ingin kamu juga bahagia.

Seharusnya aku bisa tersenyum mendengarnya
Seharusnya aku senang mendengarnya
Tak semestinya aku bersedih
Tak semestinya aku menangis.

Lalu mengapa sekarang aku begitu tersakiti?
Seakan aku tercabik – cabik dalam kisah ini.

Andaikan tak pernah ada saat – saat kita menghabiskan waktu bersama.
Andaikan tak pernah ada kehangatan yang menyelimuti kita ditengah dinginnya hujan kala itu
Andaikan tak pernah hadir waktu – waktu kamu memperlakukanku begitu lembut
Andaikan tak pernah hadir sajak – sajak indah yang kau persembahkan untukku.

Dan seandainya tak kudengar lantunan merdu itu
Seandainya tak terpatri janji bersama kita
Seandainya kita tak memulai melukis lukisan itu.
Seandainya kebersamaan kita tak pernah nyata.

Seandainya terjadi, tak ‘kan kita rasa kebahagiaan ini.
Dan andaikan tak terjadi, tak ‘kan ada pula kepedihan ini..
Seandainya aku tak pernah hadir dalam hidupmu...
Seandainya kamu tak pernah ada dalam hari – hariku..

Apa kamu masih bisa terus disampingku?
Apa kita masih terus bisa berjalan berdampingan?
Apa aku pantas berdiri disisimu?
Atau mungkin semuanya akan segera berakhir?

Menyisakan sisa – sisa sayatan
Menyisakan sakit teramat perih
Menyisakan pedih teramat dalam
Menyisakan airmata...

Kau dan aku..
Kau meninggalkanku untuknya,
Dan aku pergi darimu demi kebaikan kita semua...

Yang kuinginkan hanya kebahagiaan, ketenangan, kedamaian..
Dan keberadaan kita dalam satu jalan yang padu.

Seandainya takdir tak menuntun kita kearah ini..
Seandainya...
Seandainya kata “seandainya” tak pernah ada...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar