“Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat keatas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja ,hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya,serta mulut yang akan selalu berdoa”.

(Donny Dhirgantoro - 5 cm)

mar gheall orm

Foto saya
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
kalo lo bilang gue bisa terbang, gue yakin lo bisa menghilang!

Jumat, 19 Februari 2010

Kutulis ini bagi.. dia

Kisah ini kutulis dengan bulir airmata, kupersembahkan bagi dia yang saat ini tengah membacanya.
Aku hanyalah gadis biasa, dengan kehidupan biasa, dan impian biasa.
Dengan hal biasa, melakukan banyak hal luar biasa.
Impian dan harapan hanya sebagian kecil dari hal yang ingin kau capai, karena aku yakin kau bisa menggapai bintang, melakukan banyak hal menakjubkan yang tak bisa dilakukan orang lain.

Kisah ini kutulis dengan harapan, kuhibahkan bagi dia yang tengah mencermati bait – baitnya.
Bahwa aku hanyalah bagian kecil dari dunia, bahwa dunia tak terbatas pada mimpi.
Bahwa jika kau ingin, kau bisa mendapatkan dunia.
Karena kau bisa melakukan banyak hal mengagumkan yang hanya bisa dilakukan olehmu.

Kisah ini kutulis dengan do’a, kuhaturkan bagi dia yang tengah mencoba mengerti syair – syairnya.
Bahwa kata – kata itu indah, seindah rangkaian mawar di kebun belakang gubuk kita. Seindah temaram bulan dalam gelapnya malam kita.
Bahwa tatapan itu menyejukkan, sesejuk embun pada dedaunan dan ilalang.
Sesejuk mata air, dan sebening air matamu.

Bahwa tangisan tak selamanya itu kepedihkan, bahwa senyuman tak selamanya itu kebahagiaan, bahwa benci tak selamanya itu ketidakpedulian, bahwa tidakpeduli tak selamanya itu kebencian.

Dan diantara dusta dan tipuan, ada yang tetap menjaga janji setianya, mengukirnya dalam hati, dan tak akan mengingkarinya, tak akan melupakannya.

Dan telah kutemukan setitik cahaya dalam ruang gelap yang hampa. Ruang tempat ku menunggu datangnya lentera temaram yang membawaku keluar.
Dan hari itu telah tiba. Lentera itu datang, meski temaram aku tentram disisinya. Meski samar dan sederhana, tapi itu menghangatkan. Dan aku ingin menjaganya, agar lentera itu tak padam lagi, agar cahayanya semakin benderang.

Dan suatu hari lentera itu dapat membagi sinarnya kepada banyak jiwa, menghangatkan mereka, mengobarkan api kehidupan dihati mereka. Dan jika saat itu tiba, mungkin aku telah menghilang. Karena aku bukanlah keabadian...

Sampai saat itu tiba, aku tak ingin pergi jauh dari titik cahaya itu.
Karena aku yakin akan selalu merindukannya kelak.
Sampai lenteraku benderang kelak, janjiku, aku tak akn meninggalkannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar