“Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat keatas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja ,hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya,serta mulut yang akan selalu berdoa”.

(Donny Dhirgantoro - 5 cm)

mar gheall orm

Foto saya
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
kalo lo bilang gue bisa terbang, gue yakin lo bisa menghilang!

Rabu, 09 Desember 2009

aku disini untukmu...

Menagislah jika kau ingin menangis, aku disini untuk menampung semua pedih yang kau pendam..
Berteriaklah jika kau ingin berteriak .. . lepaskan semua kekesalanmu..!!

Dan jika kau tenang nanti, katakan padaku semua harapan, impian dan keinginanmu.
Katakan padaku apa yang kau mau. Akan kuberikan itu untukmu.

“aku sangat ingin kau ada bersamaku disini. Selamanya ada... “

Akan kulakukan. Aku akan kembali membawa lentera kita.
Seharusnya kau tahu, dimanapun kau barada, aku kan selalu mengiringimu.
Berjalan berdampingan denganmu, siap melakukan yang terbaik untukmu.

Tahukah engkau..
Kau hidup dalam jiwaku. Kau bersinar disana.

Dan kuharap aku bisa memberimu sesuatu yang setara dengan itu.
Memberimu kebahagiaan.



Saat ini, yang ada dihadapku hanya kekosongan.
Dan kamulah yang mengisinya dengan senyumanmu. Dan tak lagi ada yang bisa menggantikanmu.

“akui ingin kamu ada”

Ya, aku berjanji. Aku akan ada untukmu. Apapun yang ada dalam benakmu tentang ku, apapun yang kau rasakan, aku tak peduli.
Aku tak peduli kepedihanku, aku hanya ingin mengusir sepimu. Karena kesendirianmu itu mengiris batinku.


Jujur aku tak kuasa..
Betapa pedih kurasa jika kau beri senyummu pada yang lain.
Hatiku perih melihatmu tertawa disisi itu karena orang lain. Aku egois.. aku tahu!

Tapi ketika semua orang berlalu, kau hampiri aku. Menatapku lembut, berkata pada ku
“tersenyumlah.. Maafkan kesalahanku...”

Untuk apa kau meminta maaf padaku?
Apa kau tahu kepedihanku?

Aku menangis.. tiap kali kau berpaling dariku.
Aku juga menangis saat kau kembali dan tersenyum hangat padaku.
Sebenarnya siapa dirimu?
apa arti keberadaanmu disini?

Aku masih sulit menerka semuanya.

Kau tahu,, memang aneh.
aku bahagia saat kau bercerita padaku tentang banyak hal.
Aku bahagia dengan segala perhatianmu.
Aku tahu itu hanya tertuju padaku. .. terimakasih...


Aku tetap tak sanggup menggapaimu. Kau terlalu tinggi untuk kuraih. Terlalu jauh untuk kukejar.
Dan bagaimanapun aku berusaha, aku tetap tak bisa menjangkaumu.

Sedih.. merintih meratapi nasibku..


Tidak, aku selalu kuatkan hatiku dan berkata tegas “aku tak selemah itu..!”
Tapi aku juga tak sekuat karang yang tegar menerima hempasan ombak samudra.

Mungkin akulah dandelion.
Dandelion yang mudah diterbangkan angin..
Dandelion yang berkelana mencari sesuatu.. sesuatu yang tidak ia ketahui.
Dandelion yang mengembara dengan segenap kelemahannya, kelemahan baginya adalah dasar sebuah kekuatan..

Dandelion tak hanya diam, ia mencari apa yang ia inginkan.
Tak hanya terpaku pada satu taman indah..

“berarti kamu akan pergi dariku?”

Ssstt....
Dengar bisikanku, sekali lagi.
Dengarkan aku..
Untuk kesekian kalinya aku berjanji padamu –aku tak akan pernah meninggalkanmu lagi-

Kau bisa genggam janji itu.
Dandelion itu tegar.

Meski aku ‘pergi’, aku akan tetap ada untukmu.
Aku selalu belajar mengerti kamu.
Dan aku sudah merekam semua tentangmu dalam benakku.
Aku bisa merasakannya.

Bahkan aku tahu ada kepedihan dimatamu, meski orang lain hanya melihat senyum di wajahmu.

Kau tak bisa berbohong. Aku ada untukmu. Sejauh apapun jarak itu, aku akan tetap ada untukmu.
Aku ada untukmu..
Selalu ada untukmu..