“Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat keatas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja ,hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya,serta mulut yang akan selalu berdoa”.

(Donny Dhirgantoro - 5 cm)

mar gheall orm

Foto saya
Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
kalo lo bilang gue bisa terbang, gue yakin lo bisa menghilang!

Minggu, 11 Juli 2010

blank mind

Selama ini aku kurang perhatian ternyata, mungkin aku terlalu sibuk dengan duniaku sendiri. Sesekali aku mampir ke alam teman – temanku, melihat sekeliling dunia mereka tapi aku tidak pernah terlalu memperhatiakannya, apalagi meneliti hal – hal yang terjadi.
Aku baru sadar telah terjadi perubahan besar disini. Perubahan yang gak pernah kuduga sama sekali, sesuatu yang tersembunyi dibalik tawa dan segala tingkah laku aneh kami.
Satu yang bisa kau sebut privasi, tapi bukan lagi rahasia.
Hal itu terwakili oleh beberapa kata yang memiliki arti, atau mungkin makna yang tidak jauh berbeda. Hati, perasaan, atau... Cinta.

Ya, aku gak pernah sadar semua telah berubah, kalau aku dan teman – teman ku bukan lagi bocah kecil yang berebutan coklat di kantin sekolah. Meski itu masih sering terjadi sampai saat ini.

Sungguh, terkadang aku merindukan saat saat itu. Waktu kami tidak mengenal istilah ’perasaan pada lawan jenis’. Atau sebaliknya.. semacam itulah.
Yang kami pikirkan hanya, aku punya sahabat yang kucintai dan mencintaiku. Aku punya sahabat yang gak akan pernah kulepaskan dari pelukanku. Aku sangat menyayangi sahabat – sahabatku.
Givana, Hanum, Dea, Martina, Augita.
Aku rindu sekali saat lima nama itu berjejeran.
Saat lima makhluk itu tertawa bersama meski entah apa yang ditertawakan.
Rindu itu membuat airmataku jatuh sekarang, aku tidak berbohong.

Telah terjadi satu kesalahan mungkin. Alamikah? Normalkah? Apa ini karena sistem yang berubah??
Aku hidup di tempat yang sama dengan mereka. Tetap di bumi.
Aku tahu akan tetap ada pemisah disini, tapi.. sejauh ini kah?

Ok, mungkin aku terlalu berlebihan. Mungkin ini mudah tetapi aku yang menjadikannya begitu rumit.
Aku gak tahu kenapa. Aku juga gak ngerti kenapa.
Aku merasa bersalah, sangat. Bahkan pada diriku sendiri.
Aku merasa muak pada diriku sendiri. Rasanya aku ingin berteriak hingga suaraku habis, atau berlari sejauh mungkin.
Tapi itu gak ada gunanya.

Sebenarnya kuakui, aku sama seperti mereka dan yang lainnya. Aku tetap remaja biasa.
Gak ada bedanya.

Ah, terlalu rancu sampe aku gak tahu harus ngomong apa.
Aku juga bertanya pada diriku sendiri, aku ini siapa sih? Masihkah aku menikmati hidupku tanpa ada seseorang yang kusukai? Atau justru ada seorang yang telah membuatku jatuh hati? Atau adakah seseorang yang mungkin menyukaiku?
Ingin sekali kujawab ’GAK ADA. Aku masih menikmati hidupku dengan sahabat – sahabatku. Gak ada orang yang kusukai, aku berteman dengan siapa saja. Aku bukan siapa – siapa bagi orang lain. hanya teman, bukan orang yang disukainya, dan bukan someone special bagi orang lain. tidak ada yang akan memperlakukanku dengan manis, tidak akan ada orang yang menyayangiku sampai rela mengorbankan sesuatu untukku, selain keluarga dan sahabatku. Dan semua orang menganggapku hanya sekedar teman bagi mereka.’

Aku ingin semua kembali normal. Setidaknya batinku dulu. Aku gak bisa terus – terusan tertekan karena ini. Bukan mengelak, tapi aku menunggu waktu yang pas untuk menatanya lagi.
Seperti sebuah ruangan, memasukkan benda – benda baru kedalamnya dan menatanya rapi sehingga tampak indah.

Semoga semua berakhir indah..
Maafkan aku Tuhan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar